Curahan hati seorang istri di media sosial mengenai sosok “pelakor” kembali viral dan menyedot perhatian khalayak warganet.
Sosok pelakor dalam kisah ini bukan lagi hanya sebatas ‘tempat persinggahan’ sang suami, tapi sudah menjadi bagian hidup dari suaminya lantaran mereka telah melakukan pernikahan secara agama alias nikah siri.
Mirisnya, pernikahan itu dilakukan tanpa sepengetahuan serta izin dari istri sah. Bahkan yang tak kalah menyayat hati, pernikahan itu juga dilaksanakan pada saat buah hati mereka sedang jatuh sakit.
Bayangkan betapa hancurnya hati dan perasaan istri sah.
Tidak heran, jika masalah ini sampai ia tumpahkan ke akun media sosial Facebooknya, dengan nama akun Vica Astagina.
“Ya allah terbuat dari apa hati mereka, anaknya sakit di rumah saya belum diceraikan tapi mereka (emoticon menangis). Aku tak bisa berkata-kata, nama suamiku pun diganti Sandy jelas dia Nasriyadi ya allah,” tulis Vica, Sabtu (11/7).
Vica pun menduga, bahwa suaminya telah dipelet alias diguna-guna oleh sang pelakor. Sebab, suami yang sebelumnya hangat dan manis tiba-tiba berubah menjadi emosian.
Dia pun mengenali siapa sosok pelakor yang telah tega menghancurkan rumah tangganya. Yakni seorang janda tanpa anak yang bekerja sebagai karyawan dealer yang berada tepat di depan toko usaha sekaligus rumah mertuanya, seperti dilansir indozone.id.
“Saya baru tau juga kalo pelakor ini sering membawakan makanan untuk suamiku. Suamiku seperti kena guna-guna nauzubillah minzalik. Rasa ku ingin bunuh diri saja melihat foto suamiku menikah dengan pelakor tanpa sepengetahuan ku tanpa saya tahu dan saya masih istri sahnya,” tulisnya.
Beruntung, di tengah keterpurukan itu, Vica yang merupakan pendatang dari Kota Serang ini mendapat dukungan dari adik ipar dan mertuanya selama tinggal di kota suami, Balikpapan.
“Saya bingung apa yang harus saya lakukan disini, saya sendiri nggak punya saudara atau orangtua. Hanya iparku yang masih membelaku dan mertua saya, nggak tau bagaimana jadinya saya tanpa mereka,” ujar Vica.
Di akhir postingannya, Vica tak lupa menumpahkan kekesalan dan amarahnya pada pelakor. Dia juga memperingatkan sang pelakor mengenai balasan dari Tuhan, atas perbuatannya yang telah merebut suami orang.